?Allah Ta’la berfirman:
“وَعِبَادُ الرَّحْمَٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا”
Artinya:
“Dan hamba-hamba Allah yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka,
mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan”.
▪ Berkata Al-Imam Ibnul Qoyyim-رحمه الله-:
“وأما الجاهل المقلد فلا تعبأ به،
ولا يسوئك سبه وتكفيره وتضليله؛ فإنه كنباح الكلب.
فلا تجعل للكلب عندك قدرا أن ترد عليه كلما نبح عليك، ودعه يفرح بنباحه،
وافرح أنت بما فضلت به عليه من العلم والإيمان والهدى.
واجعل الإعراض عنه من بعض شكر نعمة الله التي ساقها إليك وأنعم بها عليك”
Artinya:
Adapun kepada orang jahil(bodoh) yang taklid(fanatik buta) maka tak usah menggubrisnya.
Sesungguhnya umpatan, pengkafiran, dan penyesatannya terhadapmu sedikipun tidak akan menjelekkanmu.
Yang demikian itu tidak lain melainkan bagaikan gonggongan anjing.
Maka janganlah engkau jadikan seekor anjing berkedudukan di sisimu dengan engkau membalas gongongannya setiap kali dia menggonggong kepadamu.
Biarkanlah dia merasa gembira dengan gonggongannya.
Engkau tetaplah bergembira dengan keutamaan Ilmu agama ,iman dan hidayah ini yang membuatmu lebih mulia daripadanya.
Dan jadikanlah berpalingnya engkau darinya merupakan sebagian bentuk syukur terhadap nikmat Allah yang memberimu nikmat tersebut.
[sumber:Ash showa’iqulmursalah, jilid 3 / hal 1158, karya Ibnul Qoyyim]
▪ Al-Imam al-Mufassir ‘Abdurrahman Assa’die-رحمه الله- juga berkata:
“ومن الأمور النافعة :
أن تعرف أن أذية الناس لك وخصوصا في الأقوال
السيئة، لا تضرك، بل تضرهم، إلا إن أشغلت نفسك في الاهتمام بها، وسوغت لها أن تملك مشاعرك، فعند ذلك تضرك كما ضرتهم
فإن أنت لم تضع لها بالا لم تضرك شيئا”.
Artinya:
“Dan termasuk diantara sikap yang bermanfaat adalah:
Hendaklah engkau mengetahui bahwa gangguan manusia terhadapmu terkhusus dengan ucapan-ucapan yang keji itu,
tidak akan membahayakanmu.
Bahkan yang demikian itu malah membahayakan diri mereka sendiri.
Tetapi jika engkau menyibukkan dirimu dengan mencurahkan perhatian kepada ucapan keji dan gangguan-gangguan tersebut dan engkau membiarkan gangguan tersebut menguasai perasaanmu,
Maka pada saat itulah gangguan tersebut akan membahayakanmu sebagaimana gangguan tersebut juga membahayakan mereka.
Namun apabila engkau tidak memperdulikan sama sekali akan gangguan tersebut,
maka sungguh celaan dan gangguan mereka itu, sama-sekali tidak akan membahayakanmu sedikitpun.
Sumber:
[al-wasaail almufidah, hal:30].
Ya akhil karim wa ukhtil karimah…
Sudah merupakan Sunnatullah terhadap Hamba-Nya yang ingin meniti jejak Nabi-Nya akan mendapatkan berbagai gangguan dan celaan dari sebagai Manusia.
Ya kalau gak mau dapat sindiran, celaan atau gangguan dari Manusia,,,, ya jangan ikut jalan Nabi-mu.
Tapi resiko nantinya tanggung sendiri.
Baarokallahufiik
✍? Ust. Farhan Abu Furaihan hafidzahullah.