Bismillah, Masaaul Khoir Ikhwatal Iman pendengar Gema Madinah semua. Pada sore ini Admin bagikan terjemahan surat Al Insyiqaq yang dibacakan oleh Syaikh Ali Jaber. Silahkan dengarkan atau unduh di sini…
TIPS MENGOPTIMALKAN WAKTU (BAGIAN 4 DARI 4)
بسم اللّه الرحمن الر حيم
السلام عليكم ورحمةالله وبركاته
إنّ حمد لله
Kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allāh Tabarākahu wa Ta’ala
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam, kepada para shahabatnya, keluarganya dan umatnya yang setia mengikuti tuntunannya hingga di akhir nanti.
Pada kesempatan yang berbahagia kali ini, kita akan melanjutkan bagaimana cara mengoptimalkan waktu.
(5) KERJAKAN AKTIFITAS YANG BERMANFA’AT UNTUK ORANG BANYAK
Kerjakan aktivitas yang bermanfaat untuk orang banyak, supaya waktu kita berkah. Keberkahan waktu tidak sembarang orang diberi Allāh.
Supaya waktu kita berkah salah satu caranya adalah dengan melakukan hal-hal yang bisa bermanfa’at untuk orang banyak, misalnya belajar agama.
Dengan kita belajar agama kita akan mendapatkan ilmu. Setelah kita mendapatkan ilmu kita bisa sebarkan kepada orang lain. Ketika kita sebarkan kepada orang lain maka orang lain itu akan mendapatkan manfa’at dari apa yang kita pelajari tersebut, sehingga kita bisa memberikan manfa’at untuk orang lain. Dan itulah orang yang paling baik.
Kata Nabi Muhammad shallallāhu ‘alayhi wa sallam:
خيرُ الناسِ أنفعُهم للناسِ
“Sebaik baiknya manusia adalah orang yang paling bermanfa’at bagi manusia.”
(HR Ahmad, Ath Thabrani, Ad Daruqutni. Hadits ini dihasankan oleh Al Albani di dalam Shahihul Jami’ nomor 3289).
Orang yang bermanfa’at itulah orang yang paling baik.
Kebanyakan orang-orang memikirkan tentang perkara pribadi dia saja. Makanya waktunya tidak barokah karena yang dia pikirkan hanya dirinya sendiri saja.
Jika ingin waktu kita berkah, sisihkan dari sebagian waktu kita untuk sesuatu yang bermanfa’at buat umat ini. Ketika kita punya waktu, coba dipikirkan.
Oh belajar, belajar agama lebih afdhal dibandingkan dengan shalat sunnah.
Kata imam Syafi’i:
طلب العلم أفضل من صلاة النافلة
“Mencari ilmu agama itu lebih afdhal daripada shalat sunnah.”
Kenapa?
Karena shalat sunnah untuk diri sendiri, sedangkan ilmu itu untuk orang banyak.
Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam bersabda:
وَإِنَّ فَضْلَ الْعَالِمِ على الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ على سَائِرِ الْكَوَاكِبِ
“Sesungguhnya keistimewaan ulama dibandingkan dengan ahli ibadah, seperti keistimewaannya bulan purnama dibandingkan bintang-bintang.”
(Hadits riwayat Abu Daud nomor 3641)
Ulama diumpamakan sebagai bulan purnama, sedangkan ahli ibadah diumpamakan sebagai bintang-bintang. Karena bulan purnama cahayanya tembus sampai ke bumi, sedangkan bintang hanya menyinari sekelilingnya saja.
Maka, kita harus perhatikan apa manfa’at yang kira-kira bisa kita lakukan untuk orang lain. Selama ada sesuatu yang bermanfa’at kita lakukan untuk orang lain, tentunya tanpa mengesampingkan kepentingan diri kita.
Tidak selalu melalui ilmu, bisa juga dengan tenaga.
Misal ada yang membangun masjid, lalu kita bisa menyumbangkan tenaga, nyumbang dengan harta. Sehingga masing-masing dari kita waktunya akan berkah karena kita senantiasa mengisi waktu kita dengan sesuatu yang bermanfa’at untuk orang banyak.
(6) MILIKILAH SKALA PRIORITAS
Diantara sekian banyak pekerjaan, tentu ada yang penting, sangat penting, penting dan tidak penting.
==> Antara yang wajib dengan yang sunnah, yang harus didahulukan adalah yang wajib karena prioritas.
==> Antara fardhu ‘ain dan fardhu kifayah didahulukan fardhu ain. Misalnya, dakwah terhadap keluarga merupakan fardhu ‘ain, sedangkan dakwah terhadap orang lain merupakan fardhu kifayah.
Maka kita juga harus memiliki skala prioritas agar waktu kita optimal.
Lebih bagus lagi jika fardhu ‘ain diiringi dengan fardhu kifayah, ini lebih bagus lagi.
Contoh lain:
Dalam perkara dunia. Saat waktunya bayar hutang, maka bayar hutang lebih utama daripada dipakai modal supaya usaha lebih besar. Karena hukum melunasi hutang itu wajib secara agama. Secara bisnis, jika demikian, maka orang lain akan lebih percaya.
Buatlah skala prioritas supaya waktu kita bisa optimal.
(7) BUATLAH RENCANA, TUJUAN DAN LANGKAH-LANGKAH KONGKRIT UNTUK MEWUJUDKAN TUJUAN TERSEBUT
Sesuatu yang bermanfa’at kita buat target, lalu buat langkah kongkrit untuk sampai kepada tujuan tersebut. Jika orang punya target maka pekerjaannya akan rapi.
Dan itu bukan hanya sekedar pekerjaan duniawi saja, termasuk dalam mencari ilmu juga terapkan seperti itu. Kemudian langkah-langkahnya ada, sehingga langkahnya tertata.
Kesuksesan besar itu adalah akumulasi dari kesuksesan-kesuksesan yang sifatnya kecil. Karena Allāh Subhānahu wa Ta’āla menghargai proses, bukan hanya hasilnya.
Disebutkan oleh Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam, ada diantara para Nabi yang pengikutnya hanya dua atau satu. Bahkan ada diantara para Nabi yang tidak mempunyai pengikut. Apakah dakwah mereka gagal? Tidak.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla menghargai proses mereka berdakwah, walaupun hasilnya tidak seperti yang diinginkan.
Target paling tinggi kita ialah masuk surga. Langkah kongkritnya istiqomah dalam beribadah. Itu lah orang-orang yang in syā Allāh bisa mengoptimalkan waktunya.
Itulah 7 langkah, semoga bermanfaat untuk kita semua.
Wallahu Ta’ālā A’lam.
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ